Membangun Literasi dari Desa: Mahasiswa KKN-PPM UGM Hadirkan Pojok Baca Kreatif di Palongaan, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat

Membangun Literasi dari Desa: Mahasiswa KKN-PPM UGM Hadirkan Pojok Baca Kreatif di Palongaan, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat

2025-07-28

Palongaan, 28 Juli 2025 - Literasi adalah salah satu fondasi utama pembangunan manusia. Akses terhadap bacaan, terutama bagi anak-anak dan pelajar, menjadi kunci untuk membuka cakrawala berpikir, memperluas pengetahuan, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang kritis. Berangkat dari kesadaran ini, Divha Hasita seorang mahasiswa dari Jurusan Sejarah, Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022, yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Palongaan, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, menginisiasi sebuah program kerja bertajuk Menghias Pojok Baca.

Program ini merupakan bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam menjawab persoalan terbatasnya akses literasi dan ruang baca yang nyaman di desa. Selama masa KKN, Divha bersama teman-teman berhasil mendirikan dan menghias dua pojok baca di lokasi strategis, yakni di depan Balai Desa Palongaan dan di perpustakaan UPTD SD Negeri Kecil Saludalang.

Pojok baca pertama dibangun di area depan Balai Desa Palongaan, memanfaatkan sebuah pohon Ketapang besar yang menjadi peneduh alami kawasan tersebut. Mengusung konsep “Rumah Burung”, rak buku ditempatkan menyatu dengan batang pohon. Dengan perpaduan unsur alam dan estetika sederhana, pojok baca ini diharapkan menjadi ruang terbuka yang nyaman dan menarik bagi siapa pun yang ingin membaca, sekaligus menjadi pemantik hadirnya budaya literasi di ruang publik desa. Buku-buku yang disumbangkan, merupakan hasil kolaborasi bersama Penerbit Deepublish Store.

Lokasi kedua adalah di UPTD SD Negeri Kecil Saludalang, sekolah dasar yang berada di wilayah terpencil dan selama ini belum memiliki fasilitas perpustakaan. Setelah berdialog dengan pihak sekolah dan melihat kebutuhan yang mendesak, Divha bersama teman-teman KKN memutuskan untuk menghadirkan sebuah pojok baca permanen di sekolah tersebut.

Pojok baca ini tidak hanya menjadi tempat anak-anak membaca, tetapi juga berfungsi sebagai perpustakaan mereka. Rak buku, koleksi bacaan anak, serta hiasan-hiasan sederhana turut disiapkan agar siswa-siswi merasa nyaman dan tertarik untuk membaca setiap hari. Kehadiran pojok baca ini disambut hangat oleh para guru, yang merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas ini, terutama dalam mendukung proses belajar dan kebiasaan membaca siswa di luar jam pelajaran.

“Boro-boro perpustakaan, mereka biasanya cuma bisa belajar di kelas, itu saja buku paket tidak bisa dibawa pulang karena hanya ada satu pegangan guru.” ungkap salah satu guru di SD Saludalang.

Akses terhadap buku tidak boleh menjadi hak istimewa yang hanya dinikmati oleh mereka yang berada di kota. Melalui program Menghias Pojok Baca ini, Divha ingin menegaskan bahwa setiap anak, di mana pun mereka tinggal, berhak untuk bermimpi besar, dan membaca adalah langkah awal menuju mimpi itu.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari aparat desa, guru, serta warga setempat. Ke depan, pojok baca ini diharapkan dapat terus dirawat, dikembangkan, dan bahkan ditiru di desa-desa lain di Kecamatan Tobadak.


Dokumentasi

Media 1Media 2